Jumat, 25 Juni 2010

Jangan Panggil Dia Cacat

Ini kisah tentang salah satu orang yang sangat aku sayang
hmmm.... ya aku sangat sangat sangat menyayanginya
lebih dari nyawaku sendiri, lebih dari jiwa raga ku

Dia dilahirkan dalam keadaan sempurna, lebih dari sempurna
semua orang memujanya, semua orang menyukainya
tapi suatu hari ada suatu aneh
sesuatu yang keluar dari aspek "sempurna" menurut sudut pandang manusia

berbagai cara ditempuh untuk kembali mencapai "sempurna" itu
tapi semua dengan tangan tertutup berkata "tidak"
lalu menyerahkah kami? tidak

SEMUA ORANG BERKATA DIA AKAN TULI SELAMANYA!!!
tapi menyerahkah kami? tidak, tidak pernah
ibu menangis, semua yang menyayanginya menangis,
tapi dia tidak pernah tahu, semua orang menangis untuknya, semua orang tidak pernah menyerah untuknya
dia hanya tersenyum, dia hanya tertawa, tanpa pernah tahu segalanya, segala yang menurut orang-orang adalah "tidak sempurna".

dokter-dokter itu kembali mematahkan semangat kami. Tapi menyerahkah kami? TIDAK!
terutama ibu, beliau selalu yakin akan ada harapan.

sampai suatu ketika, ada dokter yang berkata "ada harapan"....
Tahukah kau betapa bahagianya kami??

DIA TIDAK TULI, dia tidak tuli seperti yang dikatakan dokter-dokter sebelumnya
segala jenis terapi dijalaninya.
dan dia tetap tersenyum, tetap tertawa, tetap bahagia, seperti sebelumnya, karena dia memang tidak tahu, dan karena memang dia dilahirkan untuk memberi kebahagiaan

pada akhirnya dia tetaplah menjadi orang yang "tidak sempurna"
dia harus menggunakan alat bantu untuk bisa mendengar, dia harus belajar pelan-pelan untuk bicara, dia harus melakukan itu sedikit demi sedikit
tapi apa dia mengeluh? tidak. dia tetap tersenyum, tetap tertawa, seperti seharusnya.

apa sebenarnya konsep "kesempurnaan" itu sebenarnya
Bagaimana orang bisa menghakimi orang lain tentang segala sesuatunya

Tuhan itu Maha Adil, selalu menciptakan sesuatu dengan kelebihan dan kekurangannya.
picik sekali manusia yang hanya melihat "kelebihan" sebagai patokan.

Terserahlah apa kata orang,

aku menangis saat melihatnya diperolok
aku menangis saat melihatnya dicaci
aku menangis
tapi aku bukan menangis sedih
aku menangisi mereka, orang-orang yang telah picik melakukan semua itu
aku menangisi mereka, orang-orang the real bastard yang buta melihatnya

Biarkan dia seperti itu, just appreciate him
dia punya sumthing yang mungkin mereka gag punya
Entah kekurangan macam apa yang dia punya, tapi semua orang gag ada yang berhak banyak komentar
memangnya kenapa kalo dia sulit mendengar?
memangnya kenapa kalo dia sulit bicara?
memangnya kenapa?
dari segi fisik memang dia terlihat sempurna
tapi saat dia berkata-kata kenapa kau mulai tertawa?
coba liad kalian semua, punya mata tapi kadang picik
punya telinga tapi lebih tuli dari orang tuli
punya tangan, punya kaki, punya segalanya, tapi miskin hati.

rasanya jijik banget aku mendengar orang berteriak "cacat" dihadapannya
rasanya mual aku melihat muka-muka sok sempurna mereka
rasanya..... entahlah

tolong, jangan panggil dia cacat

Tidak ada komentar: